Senin, 17 Agustus 2020

Alfred Russel Wallace

Alfred Russel Wallace O.M, F.R.S (8 Januari 1823 – 7 November 1913) dikenal sebagai seorang naturalis, penjelajah, pengembara, ahli antropologi dan ahli biologi dari Britania Raya (Inggris). Ia terkenal sebagai orang yang mengusulkan sebuah teori tentang seleksi alam. Dari penjelajahannya di Nusantara (1854 – 1862), Wallace menulis buku berjudu “The Malay Archipelago”. Dalam penjelajahannya itu, Wallace juga menemukan sebuah garis imajiner – dikenal kemudian sebagai “garis Wallace” - yang membagi flora dan fauna di Indonesia secara geografi menjadi dua bagian besar. Wallace adalah “Bapak Biogeografi Indonesia”. Sumber : Museum Geologi.
Alfred Russel Wallace O.M, F.R.S (8 Januari 1823 – 7 November 1913) dikenal sebagai seorang naturalis, penjelajah, pengembara, ahli antropologi dan ahli biologi dari Britania Raya (Inggris). Ia terkenal sebagai orang yang mengusulkan sebuah teori tentang seleksi alam. Dari penjelajahannya di Nusantara (1854 – 1862), Wallace menulis buku berjudu “The Malay Archipelago”. Dalam penjelajahannya itu, Wallace juga menemukan sebuah garis imajiner – dikenal kemudian sebagai “garis Wallace” – yang membagi flora dan fauna di Indonesia secara geografi menjadi dua bagian besar. Wallace adalah “Bapak Biogeografi Indonesia”. (Sumber : Museum Geologi)

Pada dinding di sebuah gang di Kota Ternate ada goresan grafiti bertuliskan “A.R. Wallace – ilmuwan Ternate kelahiran Inggris.” Begitu tingginya rasa memiliki masyarakat setempat terhadap Wallace sehingga mengakuinya sebagai ilmuwan warga Ternate. Namun, sejauh mana keakraban orang Indonesia kepada Wallace, mengingat buku bacaan dan publikasi menyangkut kisah perjalanan kehidupan keilmuan Wallace sangat terbatas?

Alfred Russel Wallace (1823 – 1913), naturalis Inggris menjelajahi Kepulauan Indonesia – umumnya dengan berjalan kaki dan berperahu – selama 8 tahun (1854 – 1862) berturut-turut dari Semenanjung Malaka dan Singapura (1854); Kalimantan utara (1855-1856); Bali, Lombok dan Sulawesi (1856 ); Kepulauan Kei dan Kepulauan Aru, Sulawesi, Banda (1857); Ternate, Ambon, Papua dan Bacan (1858); Seram, Timor, Ternate dan Jailolo (Halmahera) (1859); Seram, Gorong, Ternate, Matabela, Waigeo (1860); Makassar, Timor, Seram, Banda, Buru, Jawa, Sumatra (1861); Singapura sebelum kembali ke London (1862).

Salah satu buku bacaan yang memuat informasi hasil penjelajahan Wallace di Kepulauan Indonesia adalah The Malay Archipelago, terbit pada tahun 1869. Inilah satu-satunya buku karya Wallace yang diterbitkan di Indonesia, diterjemahkan menjadi “Menjelajah Nusantara” (2000) dan “Kepulauan Nusantara” (2009) oleh penerbit yang berbeda. Setidaknya ada dua hal paling menonjol yang mengingatkan dunia akan kejeniusan Wallace, yaitu gagasannya tentang teori evolusi berdasarkan seleksi alam; dan temuan garis hipotetik yang memisahkan kumpulan fauna di bagian barat Kepulauan Indonesia dengan yang di bagian timurnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEARIFAN LOKAL KOTA TANGERANG

Kearifan lokal merupakan nilai-nilai budaya dan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun di masyarakat. Kota Tangerang, sebagai bagian d...