Biogeografi adalah salah satu cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu. Pengetahuan mengenai distribusi flora dan fauna bertujuan untuk mengungkap kehidupan organisme dan hal-hal yang mempengaruhinya.
Sistem sclater dan
perubahan tambahan dari Wallace memberikan tata nama yang mengidentifikasi enak
zona yang masih berlaku sampai sekarang. Pola distribusi atau sebaran makhluk
hidup di bumi pertama kali dijelaskan oleh Alfred Russel Wallace pada tahun
1800-an. Ia mengemukaan bahwa ada hubungan antara makhluk hidup dengan daerah
atau wilayah tertentu di permukaan bumi. Zona biogeografi ini didasari pola
persebaran makhluk hidup yang berada di darat. Zona ini kemudian
diklasifikasikan lagi menjadi bioma dan tipe-tipe habitat. Keenam zona itu
adalah zona neartik, neotropik, asutralis, oriental, paleartik, dan etiopian. Perhatikan
peta berikut!
Menurutnya, bumi terbagi menjadi
6 wilayah biogeografi karena setiap wilayah memiliki jenis tumbuhan dan satwa
yang khas serta unik. Pada masing-masing wilayah geografis dibatasi oleh
rintangan berupa kondisi alam yang berkaitan dengan proses geoglogi (pemisahan
atau penyatuan benua) pada masa lampau. Batasan alam tersebut menyebabkan
halangan sehingga sebaran makhluk hidup terbatas pada tempat tertentu.
Pada tahun 1858, Alfred Russel Wallace juga menyadari
bahwa perubahan-perubahan geologi di kawasan Indonesia bagian tengah juga menjadi
penyebab terhadap persebaran flora dan fauna. Ilmu biogeografi tercipta di
Indonesia ketika Wallace menyampaikan kalimat pada Henry Bates, yaitu “I believe the western part to be a separaed
portion of continental Asia, the eastern the fragmentay prolongation of a
former Pacific continent.”
Pada perkembangannya, pada
tahun 1910 sebelum Wallace meninggal ia menjelaskan pada bukunya “The World of Life” (Chapman and Hall,
London) dan menggeser garis Wallace pada sektor Sulawesi lebih ke timur,
karena di Sulawesi Barat masih banyak ditemukan satwa-satwa berciri Asia
(asiatis).
Pendapat ahli lain,
seperti John dan Kathy MacKinnon (1986)
serta Mackinnon dan Arta (1982) juga telah mengidentifikasi 7 jenis biogeografi
utama di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa – Bali, Kalimantan, Sulawesi, Sunda
Kecil, Maluku dan Papua. Masing-masing unit dibagi kembali dalam sub unit,
sehingga prioritas utama ditempatkan pada kawasan perlindungan besar meliputi
ekosistem utama.
Lingkup biogeografi
merupakan pembagian sebaran makhluk hidup di permukaan bumi berdasarkan pola
sebaran organisme darat. Ruang lingkupnya biogeografi dibagi oleh WWF (World Wildlife Fund) menjadi delapan
dengan luasan sebagai berikut:
1.
Afrotropika
Kawasan biogeografi
afrotropik meliputi benua Afrika tepatnya di selatan Gurun Sahara, selatan dan
timur Jazirah Arab, pulau Madagaskar, Iran Selatan, Pakistan Barat Daya, serta
kepulauan di Samudera Hindia.
Di wilayah afrotropik
dapat ditemukan beberapa hewan endemik, seperti burung dari keluarga ostrich
(burung unta), sunbird, secretary bird, guineafowl dan mousebirds. Terdapat
pula jenis mamalia endemik, antara lain aardvark, tikus mondok (afrosoricida),
dan macroscelidea.
Contoh keragaman flora
dapat dilihat di Madagaskar dan kepulauan di Samudera Hindia, yaitu 10 jenis
tumbuhan berbunga endemik dan 8 diantaranya berada di Madagaskar.
2.
Antarktika
Zona biogeografi
antarktika meliputi seluruh daerah benua antarktika dan beberapa gugus pulau di
Samudera Hindia dan Atlantik. Semua kawasan yang masuk dalam lingkup ini
memiliki suhu dingin dan udara yang kering.
Benua antarktika adalah
daerah yang hanya mampu menopang 2 jenis tumbuhan vaskulaer, 250 jenis lichen,
100 jenis moss, kurang dari 30 jenis liverwort, serta 700 spesies alga
terretrial.
Kril
antarktika adalah crustacea seperti udang yang sangat penting
dalam ekosistem laut kutub selatan. Hewan ini adalah makanan bagi anjing laut,
penguin, cumi-cumi, berbagai jenis buruh, serta paus.
Sedangkan tumbuhan seperti
tundra adalah jenis flora yang mampu hidup di wilayah ini. Tundra disini dibagi
4 jenis, yaitu Marienlandia Antarctic Tundra, Maudlandia Antarctic Tundra,
Scotia Sea Islands Tundra, Southern Indian Oceans Island Tundra.
3.
Australasia
Kawasan biogeografi
Australasia meliputi wilayah Australia, Selandia Baru, Pulau Papua, serta
wilayah timur Indonesia lainnya, seperti Sulawesi, Maluku, Lombok, Sumbawa,
Flores, Sumba, dan Timor. Wilayah Australasia secara langsung berbatasan dengan
biogeografi Indo-Malaya dan memiliki daerah yang disebut zona peralihan sebagai
batas yang digambarkan dengan garis wallace, weber dan lydekker.
4.
Indomalaya
Wilayah biogeografi
indo-malaya meliputi sebagian besar kawasan Asia Sealtan dan Tenggara. Mulai
dari Afghanistan hingga ke China selatan dan Bali di Indonesia. Sebutan lain
untuk wilayah ini adalah kawasan Oriental.
Ciri khas dari mamalia di
kawasan ini adalah berukuran besar atau dikenal dengan hewan Asiatis, seperti harimau,
gajah, badak,tapir, orangutan, kuda nil dan sebagainya. Sedangkan jenis burung
endemik yang ada meliputi keluarga irenidae, megalaimidae, dan rhabdornithidae,
serta pheasant, pittas, old world babblers, dan flowerpeckers.
5.
Nearktika
Cakupan wilayah nearktika
adalah benua Amerika bagian utara, termasuk Greenland, Florida, dan Meksiko.
Namun terdapat beberapa pengecualian, seperti Florida Selatan, Meksiko Timur,
Amerika Tengah, dan Kepulauan Karibian yang masuk kedalam zona Neotropik.
Zona neartika dibagi
menjadi 4 bioregion, yaitu Canadian Shield, Western North America, Eastern
North America, dan Northern Mexico-Southwestern North America. Beberapa contoh
jenis satwa yang berasal dari wilayah nearktika adalah anjing, serigala, rubah,
kuda, tapir, serta butung wrentits.
6.
Neotropika
Kawasan biogeografi
neotropik mencakup seluruh zona tropis Amerika serta zona iklim sedang Amerika
Selatan. Wilayahnya dimulai dari Yucatan di Mexico hingga Tierra del Fuego di
Argentina.
Zona neotropika memiliki
31 spesies burung endemik, antara lain rhea, tinamous, toucan, tanager,
currasow, hummingbird, dan wren. Jenis mamalia yang dimiliki kawasa ini yaitu
armadillo, kukang, capybara, monyet dunia baru, possums, dan guinea pig.
Pisces atau ikan-ikanan di wilayah neotropika jumlahnya sangat banyak dan menjadi yang terbanyik dibanding zona biogeografi lainnya, yaitu 57000 jenis dari 66 famili berbeda. Sedangkan tumbuhan yang berasal dari kawasan ini,, yakni tomat, cokelat, kacang lima, serta kentang yang asalnya dari Peru dan Bolivia.
7.
Oseania
Biogeografi oseania
sangatlah unik karena terdiri dari ribuan kepulauan. Wilayahnya meliputi
Micronesia, Kepulauan Fiji, Kepulauan Hawaii, dan Polynesia. Iklim di zona ini
adalah tropis hingga subtropis dengan kelembaban yang tergantung dengan
topografi dan arah angin.
Zona oseania merupakan
kawasan yang terisolasi dari benua lainnya, sehingga sebaran flora maupun fauna
umumnnya berasal dari luar pulau melalu jalur laut. Tumbuhan dan satwa oseania
sangat mirip dengan indomalaya, selain itu juga ada kemiripan dengan flora dan
fauna dari Amerika Selatan dan Australia.
8.
Palearktika
Zona palearktik adalah
kawasan biogeografi terluas dibanding lainnya. Secara umum, wilayahnya mencakup
benua Eropa, Asia bagian utara pegunungan Himalaya, Afrika Utara serta bagian
utara dan tengan Arab. Karakteristik utama dari wilayah palearktika adalah
beriklim sedang dan boreal atau sub-artctic.
Burung endemik yang
berasal dari zona palearktika seperti burung accentors, callomyscidae,
prolagidae dan ailuridar. Sedangkan hewan-hewan dari paleartik seringkali juga
tersebar ke daerah neartik karena terdapat jalur darat pada masa lampau,
seperti rusa, beruang grizzlu, bison, reindeer dan elk.
Terimakasih pak ats materiny
BalasHapusTerimakasih pak atas materinya🙏
BalasHapusSama2
BalasHapus