Ilmu geografi merupakan
ilmu yang membahas mengenai gejala alam dan fenomena geosfer yang ada di muka
bumi. Geografi juga mengkaji seperti penduduk, flora, fauna, batuan, iklim, dan
interkasi yang terjadi antara fenomena-fenomena tersebut.
Pendekatan geografi adalah langkah dan metodologi khusus untuk melakukan analisa dan memahami bermacam-macam gejala serta fenomena geosfer, terutama pada interaksi antara makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Macam-macam pendekatan
yang digunakan dalam ilmu geografi juga didasarkan pada prinsip geografi yang
meliputi prinsip distribusi, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan prinsip
korologi. Dengan begitu, metode dalam ilmu geografi juga saling bersinergi.
Menurut R.Bintarto dan
Surastopo Hadisumarno dalam metode analisis Geografi, Ada 3 (tiga) pendekatan
geografi yaitu pendekatan keruangan (spasial), pendekatan lingkungan (ekologi)
dan pendekatan kompleks wilayah (regional). Berikut akan dijelaskan pendekatan
geografi dan contohnya.
1. Pendekatan Spasial
(Keruangan)
Pendekatan keruangan atau
spacial analysis merupakan pendekatan yang khas dalam ilmu geografi karena
merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi dengan menelaah masing-masing
aspek geografi secara spasial atau keruangannya. Ruang dalam persepektif
geografi dapat dilihat dari struktur (spatial structure), pola (spatial
pattern), dan proses (spatial process).
Dalam pendekatan ini
peneliti akan mengkaji kesemaan atau perbedaan suatu fenomena geosfer lewat
aspek keruangan. Aspek-aspek ruang dan spasial geografi meliputi faktor lokasi,
kondisi alam dan kondisi sosial budaya masyarakat. Peneliti juga harus
memperhatikan distribusi atau persebaran, interelasi dan interaksinya.
Pada akhirnya, diharapkan
akan didapatkan manfaat bagi manusia terkait dengan pendekatan spasial
geografis ini baik dalam aspek hidrologi, pedologi dan klimatologi.
Contoh Pendekatan Spasial
:
Contoh pendekatan
keruangan atau spasial misalnya sebidang tanah berharga mahal karena tanahnya
bersifat subur dan terletak di tempat yang strategis. Peneliti menilai nilai
tanah berdasarkan produktivitas pertanian dan nilai ruangnya yaitu letak yang
strategis.
2. Pendekatan Ekologi
(Lingkungan)
Pendekatan ekologi
didasarkan pada prinsip ilmu biologi yaitu interelasi yang menonjol antara
makhluk hidup dan lingkungannya. Tujuan dilakukan pendekatan ini adalah untuk
mengkaji fenomena geosfer dengan memperhatikan interaksi antara organisme
dengan lingkungannya.
Aspek yang diteliti dalam
pendekatan lingkungan antara lain adalah interaksi komponen fisikal (alamiah)
dan nonfisik (sosial). Selain itu, pendekatan geografi ini juga berfokus pada
perilaku organisme dan perubahan fenomena lingkungan yang terjadi secara
mandiri tanpa keterkaitan.
Contoh Pendekatan Ekologi
:
Contoh pendekatan ekologi
dapat dilihat pada fenomena banjir di suatu daerah, lebih spesifik lagi
fenomena banjir di Jakarta. Fenomena ini bisa diidentifikasi melalui
tahapan-tahapan dalam pendekatan ekologi yang hasilnya kemudian dapat dianalisa
untuk menemukan solusi masalah.
Identifikasi yang dilakukan
meliputi identifikasi kondisi fisik, identifikasi sikap dan perilaku masyarakat
serta analisis interaksi. Pertama dilakukan identifikasi fisik untuk menemukan
kondisi fisik lingkungan yang mendorong terjadinya fenomena banjir, misalnya
seperti topografi, jenis tanah, curah hujan dan kondisi bangunan di daerah
banjir tersebut.
Kemudian dilakukan
identifikasi sikap dan perilaku masyarakat untuk menemukan sikap dan perilaku
masyarakat dalam mengelola alam di lokasi tersebut, misalnya alih fungsi lahan pertanian,
penggundulan hutan, kebiasaan membuang sampah dan pola pemukiman yang dibangun
di daerah tersebut.
Terakhir dilakukan analisa
interaksi ekologi terkait hubungan antara identifikasi fisik dan sikap yang
dianalisa untuk menemukan alternatif pemecahan masalah.
3. Pendekatan Regional
(Kompleks Wilayah)
Pendekatan regional atau
analisis kompleks wilayah dilakukan dengan membandingkan berbagai kawasan di
muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan secara
komprehensif. Secara umum, pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan
spasial dan ekologi.
Analisis ini menekankan
adanya diferensiasi areal atau perbedaan karakteristik pada tiap-tiap wilayah
di bumi. Hal ini kemudian mendorong adanya interaksi antara suatu wilayah dengan
wilayah lain. Nantinya hasil pendekatan studi wilayah kemudian tertuang menjadi
peta dan dipelajari melalui disiplin ilmu kartografi.
Contoh Pendekatan
Regional:
Contoh pendekatan regional
adalah dalam membangun rumah atau bangunan harus dilihat dari karakteristik
wilayahnya. Misalkan membangun rumah di daerah rawan banjir atau dekat pantai
maka fondasi akan lebih ditinggikan untuk mengantisipasi terjadinya banjir atau
pasang air laut. Selain itu, contoh pendekatan regional terkait dengan
pembangunan yang dilakukan di dearah hulu sungai menyebabkan banjir di daerah
sungai apabila tidak dilakukan perencanaan yang baik.
Semoga bermanfaat…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar